![]() |
| Hiburan malam di lokasi Rumah Adat Ramin Bantang Bengkayang |
πππ‘ππππ¬ππ‘π, π―πΌπΏπ±π²πΏππ.πΌπ»πΉπΆπ»π² — Sebuah video amatir berdurasi sekitar 1 menit 28 detik yang memperlihatkan ketegangan antara sekelompok remaja di lokasi hiburan malam, kawasan Rumah Adat Bengkayang atau Ramin Bantang, telah memicu kegaduhan publik dan dugaan serius. Video yang diunggah oleh seorang anak perempuan ini secara gamblang menyoroti dua anak laki-laki yang diduga kuat telah melakukan pemerkosaan terhadap teman perempuannya.
Rekaman video tersebut menunjukkan situasi malam hari yang ramai, di mana terdengar suara musik keras dari sebuah band yang tampil di lokasi. Fokus kamera berulang kali tertuju pada dua anak laki-laki yang tengah duduk. Suara perekam yang disinyalir adalah seorang perempuan terdengar jelas melontarkan tuduhan dengan nada emosional dan marah.
Perekam video secara eksplisit dan berulang kali menuduh dua anak laki-laki yang terekam telah "memperkosa kawanku" (memperkosa temannya). Terdengar teriakan "Gimana kalau dedek kau diperkosa? Aku tanya!" yang diulang-ulang, menunjukkan upaya perekam untuk menantang dan memprovokasi terduga pelaku.
Salah satu anak laki-laki yang dituduh terlihat berusaha menutupi wajahnya dengan tangan dan menunjukkan gestur membisu ("shhh"), sementara rekannya beberapa kali terlihat tersenyum atau tertawa, memicu interpretasi yang beragam di kalangan warganet, mulai dari rasa bersalah hingga perilaku tidak senonoh.
Perekam juga mengancam akan mengirimkan video tersebut ke media sosial group menyebut nama daerah "Informasi Bengkayang" (disinyalir akun media sosial lokal), sebuah ancaman yang kini terbukti setelah video tersebut viral.
Kontroversi ini menjadi semakin sensitif karena lokasinya berada di kompleks Ramin Bantang, yang merupakan ikon budaya dan pusat kegiatan masyarakat adat Bengkayang. Penggunaan area ini untuk acara hiburan malam yang diwarnai dugaan tindak kejahatan serius memunculkan pertanyaan tentang, Bagaimana pengawasan keamanan di lokasi tersebut, terutama mengingat insiden melibatkan anak-anak atau remaja? Dan Apakah ada batasan dan kontrol yang ketat terhadap jenis acara dan jam operasional di kawasan budaya tersebut?
"Ini bukan lagi sekadar kenakalan remaja, ini adalah tuduhan kejahatan seksual yang sangat serius. Polisi harus bertindak cepat, demi keadilan korban dan menjaga nama baik Ramin Bantang," ungkap salah satu aktivis perlindungan anak di Bengkayang.
Kontroversi video 1 menit 28 detik ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang kerentanan remaja dan pentingnya pengawasan berlapis di ruang publik, terutama saat kegiatan hiburan berlangsung.
Redaksi meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan rekaman video tersebut lebih lanjut demi menghormati hak-hak privasi semua pihak dan mendukung proses hukum yang adil.
Rep. Latip Ibrahim


