×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Bupati Bengkayang Sebut Belum Ketahui Keberadaan PT. STAR Setelah Aksi Penolakan Warga Siding

Senin, 13 Oktober 2025 | Oktober 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-14T14:15:40Z

 

Photo Bersama Usai Kegiatan Sosialisasi PT STAR di Kantor Camat Siding, 10 September 2025


π—•π—˜π—‘π—šπ—žπ—”π—¬π—”π—‘π—š, π—―π—Όπ—Ώπ—±π—²π—Ώπ˜π˜ƒ.𝗼𝗻𝗹𝗢𝗻𝗲  —  Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, menyatakan bahwa dirinya belum mengetahui keberadaan dan aktivitas PT. Sinergi Tangguh Alam Raya (STAR). Pernyataan tersebut disampaikan melalui pesan WhatsApp pada pukul 19:18 WIB, Minggu malam, usai aksi penolakan yang digelar oleh ratusan masyarakat di Kecamatan Siding, pada hari Minggu, 12 Oktober 2025 Kemarin


Aksi penolakan ini dilakukan sebagai bentuk ketidaksetujuan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan tersebut di wilayah mereka. Masyarakat menuntut kejelasan terkait izin usaha dan dampak lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan PT. STAR.


Dalam pernyataannya, Bupati Sebastianus Darwis mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi mengenai keberadaan maupun kegiatan PT. STAR di Bengkayang. Ia berjanji akan melakukan koordinasi dan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi kepentingan masyarakat dan lingkungan.


"Saya belum tahu pak, saya tanya dengan Dinas sebab kita tidak pernah ada informasi perihal perusahaan tersebut" tulis Bupati Bengkayang dikonfirmasi via WhatsApp pada pukul 19:18 WIB Minggu malam


Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkayang, Francisca Cynthia Ento, yang juga turut hadir dalam kegiatan sosialisasi yang di gelar di Kantor Camat Siding pada 10 September lalu mengungkapkan bahwa PT. Sinergi Tangguh Alam Lestari (STAR) saat ini masih berada dalam tahap sosialisasi awal kepada masyarakat. 


Dalam keterangannya, Francisca menyebutkan bahwa pihak perusahaan belum menemui langsung Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, terkait perizinan maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan mereka. Ia menegaskan bahwa proses sosialisasi ini sebatas pengenalan dan penjelasan awal dari perusahaan kepada masyarakat setempat.


"Masih sosialisasi awal perusahaan ke masyarakat bahwa mereka mendapat persetujuan prinsip atau komitmen perizinan berusaha pemanfaatan hutan pada Hutan Produksi," ujar Francisca Cynthia Ento.


Selain itu, ia menambahkan bahwa dalam kegiatan sosialisasi tersebut, pihak perusahaan telah disampaikan bahwa mereka harus menghadap langsung ke Bupati Bengkayang terkait perizinan yang dimiliki. Hal ini sebagai bentuk transparansi dan langkah awal agar proses perizinan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.


Namun, masyarakat di Kecamatan Siding tetap menunggu kejelasan dari pemerintah daerah dan perusahaan terkait keberlanjutan kegiatan tersebut, serta memastikan perlindungan terhadap lingkungan dan hak masyarakat setempat.


Sebagai Pimpinan ditingkat kecamatan, Camat Siding, Darius Idal, turut memberikan tanggapan terkait kegiatan sosialisasi yang dilakukan PT. Sinergi Tangguh Alam Lestari (STAR) di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa meskipun sudah ada sosialisasi dari pihak perusahaan, penilaian terhadap kegiatan tersebut sangat bergantung pada lokasi-lokasi di desa masing-masing.


Darius menyampaikan bahwa sebagai pemerintah, pihaknya menyambut baik kedatangan investor dan perusahaan manapun yang ingin berinvestasi di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan peluang untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.


Namun, di sisi lain, Darius mengakui bahwa masyarakat memiliki pandangan berbeda dan cenderung menduga hal-hal yang tidak diinginkan terkait keberadaan perusahaan. Ia menegaskan bahwa semua kekhawatiran dan persepsi masyarakat tersebut akan kembali kepada mereka dan menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah.


"Walaupun sudah ada sosialisasi, terpulang kepada lokasi-lokasi di desa masing-masing. Kita sebagai pemerintah menyambut baik segala sesuatu atau investor yang masuk, tapi karena masyarakat berpikir lain, mereka menduga hal-hal yang tidak mereka inginkan. Jadi, semuanya akan kembali kepada masyarakat," ujar Darius Idal.


Pemerintah dan masyarakat diharapkan tetap menjaga komunikasi dan saling memahami demi kelancaran proses pembangunan yang berkelanjutan dan harmonis diwilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Siding.




Rep. Latip Ibrahim 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update