![]() |
Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar Kela VI SDN 20 Maliban Sekaruh, Desa Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat |
πππ‘ππππ¬ππ‘π, π―πΌπΏπ±π²πΏππ.πΌπ»πΉπΆπ»π² – Sekolah Dasar Negeri 20 (SDN) Maliban Sekaruh di Desa Sekaruh, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang menghadapi tantangan besar terkait fasilitas ruang kelas untuk peserta didiknya. Pada tahun ajaran 2025/2026, jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai 104 orang, yang tersebar di berbagai ruangan yang berbagi dengan kelas lain dan dipisahkan hanya dengan dinding triplek, kondisi ini dipantau langsung oleh awak media pada Senin 21 Juli 2025
Kepala Sekolah SDN 20 Maliban Sekaruh, Trivina Nelly,
mengungkapkan situasi terkini yang dihadapi pihak sekolah. "Disini kami
menyampaikan kondisi sekolah kami, bahwa untuk sementara ini jumlah siswa kami
tahun pelajaran 2025/2026 berjumlah 104 siswa," ujarnya.
Lebih lanjut, Trivina Nelly menyampaikan bahwa kendala utama
yang dihadapi adalah terkait jumlah dan kondisi ruang kelas. "Namun yang
menjadi masalah kami ini adalah Rombel ruang kelasnya, Rombel sudah 6 kelas
cuma RKB-nya itu sangat-sangat kurang, hanya 2 RKB. Bahkan sebagian ruangan
digunakan sebagai kantor," katanya.
Akibat kekurangan ruang kelas, para guru harus mengajar di
ruang yang terbagi menjadi dua bagian dengan sekat dinding triplek, yang
membuat proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. "Jadi dalam proses
mengajar siswa oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar di sini, kami sangat kesulitan
sekali karena di dalam satu kelas kami sekat menjadi dua, sehingga saat
mengajar para guru mengalami keluhan," imbuhnya.
Selain itu, ada juga beberapa siswa yang belajar di luar
ruangan tanpa dinding, yang dipasang secara swadaya oleh orang tua siswa.
Sekolah berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk segera
menyediakan fasilitas ruang kelas yang memadai agar proses pendidikan dapat
berjalan lebih baik dan nyaman bagi semua pihak.
Kondisi ini menjadi perhatian semua pihak agar
langkah-langkah strategis dapat segera diambil demi meningkatkan kualitas
pendidikan di daerah tersebut.
Saat ditemui langsung didalam kelas seorang guru yang
mengemban tugas sebagai wali kelas IV di SDN 20 Maliban Sekaruh mengungkapkan
kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran di tengah kondisi ruang kelas
yang terbatas. Karena kekurangan ruang, satu ruangan harus dibagi menjadi dua
bagian dengan sekat dinding triplek, sehingga proses belajar mengajar menjadi
tidak optimal.
Guru tersebut, menyatakan bahwa membimbing siswa di ruang
yang terbagi menjadi dua bagian sangat menyulitkan. "Kami merasa kesulitan
saat menyampaikan pelajaran karena suara dari satu bagian sering terganggu oleh
kebisingan dari bagian lain, dan kami juga sulit memastikan perhatian semua
siswa," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi seperti ini berdampak pada
efektivitas proses belajar mengajar dan membuat suasana kelas kurang kondusif.
"Kami berharap ada solusi dari pihak terkait agar ruang kelas yang memadai
bisa segera disediakan, sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung
dengan baik dan nyaman," harapnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi sekolah dan pihak
terkait, mengingat pentingnya fasilitas yang memadai untuk mendukung
keberhasilan pendidikan siswa. Semoga langkah-langkah strategis dapat segera
diambil agar suasana belajar di SDN 20 Maliban Sekaruh dapat lebih optimal dan
menyenangkan bagi semua pihak.
Rep. Latip Ibrahim