Notification

×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Jembatan Stiger Bertahun-tahun Tak Diperbaiki Pemda, Warga Tirta Kencana Ambil Alih dengan Gotong Royong Massal

Jumat, 07 November 2025 | November 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-07T15:24:46Z

 

Suasana Warga Desa Tirta Kencana Gotong-royong Sedang Memperbaiki Jembatan Stiger


π—•π—˜π—‘π—šπ—žπ—”π—¬π—”π—‘π—š, π—―π—Όπ—Ώπ—±π—²π—Ώπ˜π˜ƒ.𝗼𝗻𝗹𝗢𝗻𝗲 — Bertahun-tahun lamanya, kondisi sebuah jembatan Stiger di Desa Tirta Kencana, tak kunjung mendapat perbaikan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkayang, meskipun laporan kerusakan telah berulang kali disampaikan. Keterbatasan anggaran, prioritas pembangunan lain, atau lemahnya pengawasan infrastruktur disinyalir menjadi penyebab utama lambatnya respons Pemda.


Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Desa Tirta Kencana, Jene Ponto, S.H., mengambil langkah proaktif dengan menginisiasi kegiatan gotong royong massal, pada Jumat, 7 November 2025. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan warga dalam memperbaiki fasilitas umum yang rusak.


Dalam keterangannya, Kepala Desa Tirta Kencana, Jene Ponto menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam bergotongroyong memperbaiki jembatan yang telah lama rusak demi kelancaran lalulintas warga beraktifitas menuju ke pusat kota bengkayang



"Meskipun pembangunan jembatan ini tanggung jawab utamanya adalah pemerintah daerah, namun dalam hal ini masyarakat kita juga harus punya inisiatif dan tidak harus menunggu. Jembatan ini sangat mendesak (urgensi) bagi warga, khususnya Desa Tirta Kencana. Gotong royong adalah solusi pragmatis untuk mengatasi hambatan mobilitas dan keselamatan secara cepat, terutama ketika respons dari pemerintah daerah dianggap tidak responsif, lambat, atau bahkan tidak peduli sama sekali," terang Jene


Inisiatif kegiatan gotong-royong ini disambut baik oleh masyarakat desa Tirta Kencana. Adi Damio, salah satu perwakilan warga, mengungkapkan perasaannya terkait keterlibatan langsung dalam perbaikan.


"Dengan adanya keterlibatan langsung, masyarakat turut merasakan betapa susahnya pekerjaan ini. Tetapi kalau kita gotong royong, pekerjaan yang berat jadi ringan. Menurut saya, gotong royong ini sangat efektif dan merupakan budaya yang harus ditingkatkan. Ini membangun rasa kebersamaan, memupuk sikap saling peduli, serta tolong menolong. Janganlah kita hanya tahu berkomentar di media sosial saja, buktikan bahwa kita sebagai masyarakat juga harus peduli," ujar Adi Damio dengan nada lembut.


Kegiatan kemanusiaan ini turut mendapatkan dukungan dari aparat keamanan dan unsur desa. Kapolsek Bengkayang Kota, AKP Slamet Widodo, S.H., bersama Bhabinkamtibmas Aipda Deri, tampak hadir dan berpartisipasi.Kapolsek menyatakan bahwa sinergi dan kemitraan dengan masyarakat sangat penting.


"Dalam kegiatan kemanusiaan, seperti membantu perbaiki infrastruktur yang rusak, hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kami tidak hanya dalam penegakan hukum, namun turut membantu masyarakat dalam segala situasi apapun," ungkap Kapolsek.


Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tirta Kencana, Polinus Poli, yang juga ikut terlibat dalam kegiatan gotong-royong tersebut 


"Bergotong royong ini merupakan bagian dari peran BPD dalam menampung aspirasi dan memfasilitasi pembangunan desa. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat ikatan sosial dan rasa kepedulian terhadap masyarakat," pungkas Polinus Poli.


Kegiatan gotong royong perbaikan jembatan Stiger ini menjadi bukti nyata inisiatif warga Desa Tirta Kencana dalam mengatasi masalah infrastruktur secara mandiri, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya respons cepat dan perhatian pemerintah terhadap kondisi fasilitas publik di daerah.




Rep. Latip Ibrahim 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update