×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Etika dan Adab Parkir Jadi Sorotan di Bengkayang: Warga Pasang Spanduk Sindiran untuk Pejabat

Minggu, 18 Mei 2025 | Mei 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-18T09:02:14Z

 

Suasana Mobil Terparkir di depan ruko di jalan Urai Dahlan 


π—•π—˜π—‘π—šπ—žπ—”π—¬π—”π—‘π—š, π—―π—Όπ—Ώπ—±π—²π—Ώπ˜π˜ƒ.𝗼𝗻𝗹𝗢𝗻𝗲 – Seorang warga di Jalan Urai Dahlan, tepatnya depan Warung Kopi Anugerah yang terkenal sebagai salah satu warung kopi legendaris di Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang, mengeluhkan parkir mobil yang sering mengganggu aktivitasnya. Mobil tersebut diduga milik salah satu oknum pejabat yang kerap kali parkir di depan ruko miliknya dalam waktu cukup lama. 


Kekesalan warga tersebut dituangkannya melalui pemasangan sepanduk tepat di depan ruko miliknya. Tulisan pada sepanduk tersebut berbunyi: “ETIKA DAN ADAB LEBIH TINGGI DARI ILMU DAN JABATAN. Ngopi berjam-jam di jalan yang sempit, tidak ada lahan parkiran. Pakai Motor Saja...! Pakai Mobil Menyusahkan Orang Lain.”


Dalam wawancara singkat, warga yang enggan disebutkan namanya ini mengungkapkan bahwa mobil tersebut parkir dari pukul 08.44 WIB hingga pukul 11.32 WIB, dan selama waktu tersebut, ia bahkan sampai menemui Pemilik mobil tersebut ke warung kopi untuk memastikan keberadaannya. “Ini yang parkir dari pukul 08.44 sampai 11.32, sampai saya susul ke warung. Sangat mengganggu aktivitas keluar masuk rumah dan usaha saya di sini,” ujarnya.


Kebiasaan parkir dengan durasi waktu yang berlebihan dan tidak mempertimbangkan pengguna jalan lain ini memicu kekesalan warga yang berharap ada solusi dari pihak terkait agar kenyamanan dan ketertiban di lingkungan tetap terjaga.


Pemilik ruko yang menjadi pusat perhatian warga di Jalan Urai Dahlan, tepat di depan Warung Kopi Anugerah, menegaskan bahwa dirinya selalu mengedepankan nilai-nilai etika dan adab dalam berinteraksi sehari-hari. Ia menuturkan bahwa semua pelajaran tersebut telah diajarkan sejak usia dini oleh almarhum ayah kandungnya.


“Saya di ajarkan Etika dan Adab dari kecil sama Alm. Bapak saya. Tapi beliau juga berpesan kalau kita hidup jangan menyinggung orang lain, takut nanti ada yang akan celakai kita. Jadi saya apa adanya saja, bang,” tambahnya saat diwawancarai di kediamannya.


Pemilik ruko ini juga menceritakan bahwa ayahnya sering menanamkan prinsip-prinsip sederhana namun penting seperti menjaga sopan santun di kerumunan. “Abang tahu nggak kalau Alm. Bapak sampai ajarkan saya kalau lagi di kerumunan, ‘Tangan tidak boleh di pinggang, nanti orang susah mau lewat’. Itu hal paling sederhana saja, tapi sangat diperhatikan oleh beliau,” imbuhnya.


Ia berharap bahwa masyarakat di lingkungan sekitar dapat memahami pentingnya menjaga etika dan adab, terutama dalam situasi sehari-hari yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Ia juga mengingatkan agar semua pihak saling menghormati dan menjaga ketertiban demi kenyamanan bersama.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban atas konfirmasi resmi dari pejabat terkait mengenai dugaan parkir tersebut. Pemilik ruko berharap agar pihak berwenang dapat menegakkan aturan dan menciptakan suasana yang lebih tertib di kawasan tersebut.


Rep. Latip Ibrahim 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update