×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Kelangkaan 'Gas Melon' Jelang Natal di Bengkayang, 69 Ribu Tabung Raib di Pasaran, Ada Mafia Penimbun?

Selasa, 16 Desember 2025 | Desember 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-16T10:54:22Z

 

Antrian pembelian Gas Elpiji 3 Kg di Kelurahan Bumi Emas 

π—•π—˜π—‘π—šπ—žπ—”π—¬π—”π—‘π—š, π—―π—Όπ—Ώπ—±π—²π—Ώπ˜π˜ƒ.𝗼𝗻𝗹𝗢𝗻𝗲 – Di tengah semangat Natal yang mulai terasa, masyarakat Kabupaten Bengkayang justru dirundung kekhawatiran. Pasalnya, gas Elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg) alias "gas melon" dilaporkan sangat langka di pasaran, sebuah situasi yang bertolak belakang dengan data penyaluran resmi di Bengkayang, Selasa, 16 Desember 2025


PT. MITA BENGKAYANG, sebagai penyalur resmi, mengklaim telah mendistribusikan volume yang signifikan, yaitu 69.220 tabung Elpiji 3 Kg. Jumlah ini disalurkan kepada 91 Pangkalan resmi yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Bengkayang dalam rangka memenuhi kebutuhan menjelang akhir tahun.


Namun, fakta di lapangan menunjukkan realitas yang sangat berbeda. Warga harus berburu dan mengantri panjang untuk mendapatkan satu tabung gas bersubsidi tersebut.


"Biasanya setiap hari Natal begini memang agak susah, sangat langka. Ini kelangkaannya sudah dua minggu ini," keluh seorang warga yang berasal dari Desa Magmagan saat ditemui tengah mengantri di salah satu pangkalan di Kelurahan Bumi Emas.


Data penyaluran yang besar ini menimbulkan pertanyaan besar: jika puluhan ribu tabung gas telah didistribusikan, mengapa masyarakat mengalami kesulitan ekstrem untuk menemukannya?


Apakah adanya oknum yang sengaja menahan stok untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi (di atas Harga Eceran Tertinggi/HET).


Tabung gas 3 Kg yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro, justru digunakan oleh pihak yang tidak berhak (misalnya usaha menengah/besar atau rumah tangga mampu).


Pemerintah Daerah Bengkayang dan pihak kepolisian didesak untuk segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan-pangkalan dan agen penyalur. Tujuannya adalah memastikan bahwa puluhan ribu tabung gas tersebut benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan, bukan tersangkut dalam rantai penyelewengan.


Masyarakat Bengkayang berharap agar ketersediaan gas melon segera normal, agar persiapan menyambut Hari Raya Natal tidak terganggu oleh urusan dapur yang krusial ini.



Menanggapi sorotan publik dan keluhan warga mengenai langkanya gas Elpiji 3 Kg, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bengkayang memberikan penjelasan resmi. Kelangkaan yang terjadi dalam dua minggu terakhir disebut-sebut akibat adanya peningkatan konsumsi masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).


Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkayang, Magdalena, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Senin (15/12/2025) pukul 14:35 WIB, mengakui adanya situasi sulit ini.


"Setelah di cek di lapangan, terjadi peningkatan konsumsi di lapangan karena mau Hari Natal dan Tahun Baru," ujar Magdalena.


Penjelasan Kadisperindag ini memperjelas bahwa masalah utama bukan hanya terletak pada distribusi, melainkan pada disparitas antara ketersediaan kuota tahunan dan lonjakan kebutuhan musiman.


"Saat ini kita sedang upayakan ke pusat ada penyaluran tambahan, Bu. Kesulitannya karena memang kuota LPG 3 Kg yang diberikan ke Kab. Bengkayang infonya akan over sampai akhir tahun," tambahnya.


Pernyataan ini mengindikasikan bahwa alokasi kuota Elpiji bersubsidi untuk Kabupaten Bengkayang, yang telah ditetapkan sejak awal tahun, kini hampir habis (atau terancam over-quota) karena tingginya permintaan, terutama menjelang perayaan besar.




Rep. Latip Ibrahim 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update