![]() |
Kepala BPP Kecamatan Teriak dan Kepala Desa Dharma Bhakti saat ditemui dikantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Teriak. Senin, 2 Mei 2025 |
πππ‘ππππ¬ππ‘π, π―πΌπΏπ±π²πΏππ.πΌπ»πΉπΆπ»π² – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Teriak telah mengambil langkah strategis guna mengatasi permasalahan yang dialami petani dalam mendapatkan akses pupuk bersubsidi di Kios Borneo Jaya Abadi (BJA). Kendala utama yang muncul adalah ketidakmampuan kios tersebut menebus pupuk kepada distributor akibat masalah utang-piutang yang belum terselesaikan. Jumat, 2 Mei 2025
Kepala BPP Kecamatan Teriak, Karnila menjelaskan bahwa selama ini, petani sering mengalami kekurangan stok pupuk di kios tersebut. Setelah dilakukan konfirmasi kepada distributor, diketahui bahwa masalah tersebut disebabkan oleh tersangkutnya utang kios BJA kepada distributor.
"Sering tidak tersedia nya pupuk, setelah kita konfirmasi ke distributor, ternyata kios BJA masih tersangkut Maslah Utang-piutang, namun kami tidak ikut campur dengan masalah itu, dan para petani tidak dapat menebus pupuk di Kios tersebut." Ungkap Karnila, Kepala BPP Kecamatan Teriak.
Menanggapi kendala tersebut, pihak BPP Kecamatan Teriak menggelar rapat koordinasi yang melibatkan para kelompok tani, kepala desa, pengelola kios BJA, perwakilan Dinas Pertanian, dan distributor. Tujuannya adalah menyampaikan permintaan dan solusi terkait masalah utang yang sedang dihadapi oleh kios tersebut. Dalam rapat, juga disampaikan Chatt WhatsApp dari penanggung jawab kios, Teodosius Dwi Putra, yang menyampaikan Kepada Pihak Distributor CV. Pendi Sarana Lestari bahwa ia harus mempertimbangkan penutupan kios karena masalah utang dan pengajuan pinjaman yang belum bisa diproses.
"Atas hal tersebut pihak BPP telah mengambil langkah, dengan menghadirkan para kelompok Tani dan Kepala Desa, Pak Ajung selaku pengelola Kios Borneo Jaya Abadi, Perwakilan dari Dinas Pertanian serta dari pihak distributor, tujuannya untuk menyampaikan permintaan dari Saudara Teodosius Dwi Putra selaku penanggungjawab Kios Borneo Jaya Abadi bahwa pernah menyampaikan dengan informasi seperti ini "Selamat pagi pak. Ijin, saya mau tutup aja pak, soalnya pengajuan pinjaman istri jga blm bisa keluar waktu dekat ini, dari pada nti stok kelamaan kosong bapak pindahkan aja lah ke kios lain, nanti tinggal saya ngangsur aja sisa hutang saya ke bapak" Tulis Teo Via WhatsApp Kepada Distributor" tambah Karnila
Dalam pesan WhatsApp kepada distributor, Teo menyampaikan bahwa ia ingin menutup kios sementara karena pengajuan pinjaman yang belum bisa diproses dan stok pupuk yang semakin menipis. Ia menyampaikan bahwa lebih baik kios ditutup sementara agar tidak terjadi kekosongan stok yang berkepanjangan, sekaligus mengatasi masalah utang yang belum terselesaikan.
Kepala BPP berharap, langkah konkret yang diambil ini dapat menjadi titik awal penyelesaian masalah sekaligus memastikan petani tetap mendapatkan pupuk bersubsidi secara cepat lancar tanpa kendala di masa mendatang. Pihak terkait pun berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar permasalahan utang kios tidak mengganggu distribusi pupuk kepada petani di wilayah Kecamatan Teriak.
Hingga saat ini, proses negosiasi dan penyeimbangan utang-piutang masih berlangsung, dan diharapkan akan segera menemukan solusi yang dapat memulihkan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi demi mendukung keberhasilan pertanian di daerah tersebut.
Menanggapi permasalahan kendala petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi di Kecamatan Teriak, Kepala Desa Dharma Bhakti, Jelly Naswadi, menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh Balai Pengelola Pertanian (BPP) Kecamatan Teriak.
Dalam keterangan resminya, Jelly Naswadi menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya BPP dalam menanggulangi kesulitan yang dihadapi oleh kelompok tani di wilayahnya, khususnya di desa Dharma Bhakti. “Terkait dengan langkah-langkah yang sudah diambil pihak BPP, saya mendukung penuh upaya tersebut demi memenuhi kebutuhan pupuk para petani di desa kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jelly Naswadi menegaskan bahwa permasalahan ini harus segera ditangani, karena jika dibiarkan berlarut-larut, akan berpengaruh langsung terhadap hasil panen masyarakat desa. “Jika masalah ini tidak segera diatasi, tentu akan berdampak buruk terhadap hasil panen dan kesejahteraan petani di desa kami,” tambahnya.
Kepala desa yang dikenal aktif dan peduli terhadap kemajuan pertanian di wilayahnya ini berharap agar koordinasi antar semua pihak terkait, termasuk BPP, distributor, dan kelompok tani, dapat berjalan lebih efektif agar solusi permanen dapat segera terwujud. Ia juga mengingatkan bahwa dukungan dari pemerintah desa sangat penting dalam memastikan keberlangsungan pertanian dan ketahanan pangan di daerahnya.
Rep. Latip Ibrahim