![]() |
Mediasi Keluhan Warga Dusun Dungkan Terkait Keluhan Bau Tidak Sedap Dari Kandang Ayam Milik Pengusaha Bernama Jeremiah |
πππ‘ππππ¬ππ‘π, π―πΌπΏπ±π²πΏππ.πΌπ»πΉπΆπ»π² – Menanggapi keluhan warga Dusun Dungkan, Desa Dharma, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, terkait pencemaran udara yang cukup parah menimbulkan bau tidak sedap dari kandang ayam milik pengusaha bernama Jeremiah, Kepala Desa Dharma Bhakti, Jelly Naswadi, S.Pd, mengambil inisiatif dengan menggelar mediasi. Pertemuan yang melibatkan perwakilan masyarakat dari unsur Kepala Dusun, Ketua RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Kepala Sekolah SDN 07 Dungkan, Polsek Teriak, dan Puskesmas Teriak ini dilaksanakan di aula kantor desa pada Selasa, 6 Mei 2025.
Mediasi ini digelar sebagai respons atas semakin intensnya keluhan warga mengenai dampak negatif dari operasional kandang ayam tersebut, terutama terkait bau menyengat yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Kepala Desa Dharma Bhakti, Jelly Naswadi, S.Pd, menjelaskan bahwa mediasi ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik yang dapat diterima oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pengelola kandang.
"Kami memahami betul keresahan warga Dusun Dungkan. Bau tidak sedap ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan, terutama bagi anak-anak di sekitar area kandang," ujar Jelly Naswadi. "Oleh karena itu, kami berinisiatif mengumpulkan berbagai pihak terkait untuk duduk bersama dan membahas permasalahan ini secara terbuka." Tambahnya
Namun, harapan untuk mencapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut sedikit terhambat. Jeremiah, selaku pengelola kandang ayam yang menjadi sumber keluhan, ternyata tidak dapat hadir dalam mediasi tersebut. Ketidakhadiran Jeremiah ini menimbulkan kekecewaan di kalangan para hadirin.
"Kami sangat menyayangkan ketidakhadiran Pak Jeremiah. Padahal, kehadirannya sangat penting untuk mendengar langsung keluhan warga dan memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah pencemaran udara ini," ungkap salah seorang perwakilan masyarakat yang hadir.
Para tokoh masyarakat dan perwakilan warga lainnya juga menyampaikan kekecewaan serupa. Mereka merasa bahwa ketidakhadiran pengelola kandang menunjukkan kurangnya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan yang telah meresahkan masyarakat selama ini.
Meskipun demikian, mediasi tetap dilanjutkan dengan mendengarkan secara langsung keluhan dan masukan dari perwakilan masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya. Pihak Polsek Teriak dan Puskesmas Teriak juga turut memberikan pandangan dari aspek keamanan dan kesehatan.
Kepala Desa Dharma Bhakti menyatakan bahwa meskipun Jeremiah tidak hadir, upaya untuk menyelesaikan masalah ini akan terus dilakukan. Pihaknya akan kembali menjadwalkan pertemuan lanjutan dan berupaya keras untuk memastikan kehadiran pengelola kandang ayam tersebut.
"Kami akan segera berkoordinasi kembali dengan Pak Jeremiah dan berharap beliau dapat hadir dalam pertemuan berikutnya agar solusi yang komprehensif dapat segera ditemukan demi kenyamanan dan kesehatan warga Dusun Dungkan," pungkas Jelly Naswadi.
Terkait keluhan pencemaran udara dari kandang ayam milik Jeremiah, meskipun tanpa dihadiri sang pengusaha, menjadi forum bagi warga Dusun Dungkan untuk menyampaikan unek-unek dan tuntutan mereka secara langsung. Dalam pertemuan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat dan aparat terkait ini, warga dengan tegas menyuarakan dampak negatif yang mereka alami dan mengajukan sejumlah permintaan.
Dalam sesi penyampaian keluhan, warga Dusun Dungkan membeberkan beberapa temuan yang sangat meresahkan. Salah satunya adalah ditemukannya bangkai ayam yang dibawa oleh anjing ke lingkungan rumah warga dan lokasi kebun karet milik warga. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan rasa jijik, tetapi juga kekhawatiran akan potensi penyebaran penyakit.
"Kami sering menemukan bangkai ayam di sekitar rumah dan kebun. Ini sangat mengganggu dan kami khawatir akan dampak kesehatannya," ujar salah seorang perwakilan warga dalam mediasi.
Tak kalah mengkhawatirkan, Kepala Sekolah SDN 07 Dungkan, yang turut hadir dalam mediasi, menyampaikan dampak langsung dari bau tak sedap kandang ayam terhadap kegiatan belajar mengajar. Beliau mengungkapkan bahwa siswa-siswa di sekolah tersebut sering mengeluh pusing dan mual pada saat-saat tertentu ketika udara dari kandang ayam mengarah ke area sekolah.
"Kondisi ini sangat mengganggu konsentrasi belajar anak-anak. Kami mohon perhatian serius dari pihak terkait," tegas Mise noviliza, Kepala Sekolah SDN 07 Dungkan.
Melihat kondisi yang semakin memburuk dan dampak yang dirasakan, warga Dusun Dungkan mengajukan beberapa tuntutan utama dalam mediasi tersebut. Tuntutan pertama dan yang paling mendesak adalah permohonan agar usaha ternak ayam tersebut ditutup sementara. Penutupan sementara ini diharapkan memberikan waktu bagi pengelola untuk memperbaiki kondisi kandang dan mengatasi sumber bau.
Selain itu, warga juga memohon agar administrasi dan perizinan usaha ternak ayam tersebut ditinjau kembali oleh instansi terkait. Mereka ingin memastikan bahwa operasional kandang tersebut telah memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, baik dari segi lingkungan maupun kesehatan.
Tuntutan lainnya yang disampaikan warga adalah permohonan agar sebelum beroperasi kembali, kondisi kandang benar-benar memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Warga juga meminta agar sosialisasi mengenai standar tersebut dilakukan secara langsung kepada seluruh masyarakat, bukan hanya melalui perwakilan. Hal ini penting agar masyarakat mengetahui secara pasti langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan.
Sebagai langkah antisipasi dan pengawasan jangka panjang, warga juga mengusulkan pembentukan tim pengawas apabila kandang tersebut beroperasi kembali. Tim pengawas ini diharapkan terdiri dari aparatur desa, Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan), dan perwakilan masyarakat. Tim ini akan bertugas memantau secara berkala kondisi kandang dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang telah disepakati.
Meskipun pengelola kandang, Jeremiah, tidak hadir dalam mediasi, tuntutan-tuntutan yang disampaikan warga ini telah dicatat dan menjadi bahan pertimbangan serius bagi pemerintah desa dan pihak terkait lainnya. Kepala Desa Dharma Bhakti, Jelly Naswadi, S.Pd, menyatakan bahwa semua masukan dan tuntutan warga akan ditindaklanjuti.
"Kami memahami betul semua keluhan dan tuntutan warga. Ini menjadi catatan penting bagi kami untuk segera berkoordinasi dengan pihak pengelola dan instansi terkait dalam mencari solusi," ujar Jelly Naswadi.
Mediasi ini menjadi bukti kuat akan dampak nyata yang dirasakan masyarakat Dusun Dungkan akibat operasional kandang ayam tersebut. Warga kini menantikan langkah konkret dari pemerintah desa dan pihak terkait untuk menanggapi tuntutan mereka dan memastikan masalah pencemaran udara ini dapat segera teratasi demi kenyamanan dan kesehatan bersama.
Dalam berlangsung nya mediasi, warga menuntut
1. Warga dusun dungkan menyampaikan bahwa selama beroperasi ditemukan
a. Bangkai ayam dibawa oleh anjing ke lingkungan rumah warga dan lokasi kebun karet milik warga
b. Kepala Sekolah SDN 07 Dungkan menyampaikan siswa-siswa sering mengeluh pusing dan mual pada saat tertentu apabila udara dari kandang ayam menimbulkan bau tidak sedap.
2. Warga dusun dungkan mohon usaha ternak ayam ditutup sementara
3. warga dusun dungkan mohon administrasi dan perijinan usaha ternak ayam untuk ditinjau kembali oleh instansi terkait
4. Warga ditentukan mohon sebelum beroperasi kembali kondisi kandang permainan standar dan disosialisasikan kepada masyarakat tanpa perwakilan
5. Apabila standar perlu dibentuk tim pengawas dari aparatur desa, Forkopimcam dan masyarakat
Warga Dusun Dungkan berharap agar permasalahan pencemaran udara ini dapat segera teratasi dan operasional kandang ayam tersebut tidak lagi mengganggu kualitas hidup mereka. Mereka menantikan mediasi lanjutan yang dapat menghadirkan pengelola kandang dan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Rep. Latip Ibrahim