![]() |
Kios Pupuk Bersubsidi di Dusun Semuhun Desa Dharma Bhakti Kecamatan Teriak |
πππ‘ππππ¬ππ‘π, π―πΌπΏπ±π²πΏππ.πΌπ»πΉπΆπ»π² - Kios Pupuk "Borneo Jaya Abadi" di Desa Dharma Bhakti, Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang mengalami penghentian penyaluran pupuk bersubsidi secara sepihak dari distributor "CV. Pendi Sarana Lestari". Kejadian ini berdampak serius terhadap para petani di Empat Desa di Kecamatan Teriak, yang terdiri dari 31 kelompok tani yang tergabung dalam berbagai kelompok untuk tanaman padi dan jagung.
Penghentian penyaluran pupuk bersubsidi ini memicu kecemasan di kalangan petani, yang sangat bergantung pada ketersediaan pupuk untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Kelompok Tani di Desa Tubajur, Desa Benteng, Desa Dharma Bhakti, dan Desa Telidik kini harus menghadapi ancaman gagal panen akibat tidak ada akses terhadap pupuk yang penting untuk tanaman mereka.
Menurut informasi yang dihimpun, penghentian penyaluran pupuk bersubsidi ini terjadi secara mendadak sejak pertengahan April ini dan tanpa pemberitahuan yang jelas. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan petani, yang mengandalkan pupuk subsidi untuk menekan biaya produksi pertanian mereka. Sejumlah petani mengungkapkan rasa frustasi dan kebingungan akibat situasi yang mereka hadapi, karena tanpa pupuk yang memadai, produktivitas pertanian mereka terancam.
Menanggapi masalah ini, Kepala Kios "Borneo Jaya Abadi", Ajung, menyatakan bahwa mereka sudah berupaya untuk menjalin komunikasi dengan pihak distributor untuk mencari solusi, namun hingga saat ini tidak ada respon yang memadai.
"Kami sangat memahami dampak yang ditimbulkan oleh situasi ini. Kami berharap ada penyelesaian secepatnya agar para petani bisa kembali mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan," ujar Ajung, Kepala Kios Borneo Jaya Abadi
"Selama kami bermitra dengan distributor, kami tidak pernah mengalami kendala seperti ini, saya selalu cash setiap kali melakukan transaksi dengan pihak distributor" tambah Ajung
Menurut informasi yang beredar, penghentian ini diduga melibatkan praktik tidak sehat yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teriak. Para petani meminta klarifikasi dan tindakan tegas dari pihak-pihak terkait untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, yang merupakan salah satu unsur vital dalam meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut.
Sementara itu, para petani belum mendapatkan alternatif lain untuk mendapatkan pupuk, tetapi dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasaran. Mereka juga berencana untuk melayangkan protes resmi kepada pemerintah daerah, berharap agar ada perhatian dan tindakan segera untuk mengatasi permasalahan ini.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi para petani di Kecamatan Teriak, yang merupakan salah satu daerah penghasil komoditas pertanian tanaman palawija Padi dan Jagung utama di Kabupaten Bengkayang. Diharapkan penyelesaian segera dapat ditemukan untuk membantu meringankan beban para petani dan memastikan akses mereka terhadap pupuk bersubsidi yang merupakan hak mereka.
"Akhir-akhir bulan ini tidak bisa mengambil pupuk bersubsidi pada Kios Borneo Jaya Abadi lantaran tidak ada pupuk yang tersedia, Kami saat ini tengah menanam jagung, dan membutuhkan pupuk tepat waktu, jika sampai terlambat proses pemupukan maka kami akan terancam gagal panen" ucap salah satu petani di Kecamatan Teriak
Dalam kondisi yang sulit ini, para petani berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang mengancam kelangsungan usaha tani mereka, dan mendorong transparansi dalam penyaluran pupuk bersubsidi agar tidak terjadi lagi diskriminasi dan penyalahgunaan wewenang
"Kami berharap Kepada pemerintah segera menyelesaikan masalah yang kami hadapi" tutupnya
Berikut adalah data dari beberapa kelompok tani yang terdampak:
Desa Tubajur
1. Kaeh Karaje 26 orang Tanaman Jagung, 26 orang Tanaman Padi
2. Jujur Bersatu 23 Tanaman Jagung, 23 Tanaman Padi
3. Sepakat makmur 26 orang tanaman padi 26 orang tanaman jagung
4. Karaje Jik Meh 30 orang tanaman padi 30 orang tanaman jagung
5. Repo Karaje, 19 orang tanaman jagung 19 orang tanaman padi
6. Adup Samu Adup Karaje Karas, 26 orang tanaman jagung 26 orang tanaman padi
7. Bunga Jagung, 25 orang tanaman padi 25 orang tanaman jagung
8. KWT Baru Mure, 23 Tanaman Padi, 23 Tanaman Jagung
9. KWT Bungan Mawar, 27 orang tanaman Padi, 27 orang tanaman Jagung
10. Maju Jaya, 25 Orang Tanaman Padi, 25 orang Tanaman Jagung
11. Tuba, 29 orang tanaman Padi, 29 orang tanaman jagung
Desa Benteng
1. Benteng Jaya, 29 orang tanaman Padi, 29 orang tanaman jagung
2. Benteng Makmur, 29 orang tanaman Padi, 29 orang tanaman jagung
3. Kemuning, 29 orang tanaman Padi, 29 orang tanaman jagung
4. Mekar Tani, 31 orang tanaman Padi, 31 orang tanaman jagung
5. KWT Tunas Tani, 25 orang tanaman Padi, 4 orang tanaman jagung
6. KWT Teratai Putih, 32 orang tanaman Padi, 32 orang tanaman jagung
7. KWT NU Agung, 32 orang tanaman Padi, 32 orang tanaman jagung
8. Usaha Maju, 22 orang tanaman Padi, 22 orang tanaman jagung
Desa Dharma Bhakti
1. KWT Marus, 29 orang tanaman Padi, 29 orang tanaman jagung
2. Makabala, 26 orang tanaman Padi, 26 orang tanaman jagung
3. KWT Sagu Tarigas, 27 orang tanaman Padi, 26 orang tanaman jagung
4. Perbatu, 31 orang tanaman Padi, 31 orang tanaman jagung
5. Sae Pajah Maju, 24 orang tanaman Padi, 24 orang tanaman jagung
6. KWT Gunung Jemulak, 25 orang tanaman Padi, 25 orang tanaman jagung
7. Benuang Tengah, 26 orang tanaman Padi, 26 orang tanaman jagung
Desa Telidik
1. Samu Adup, 21 orang tanaman Padi, 21 orang tanaman jagung
2. Lape Jaya, 25 orang tanaman Padi, 25 orang tanaman jagung
3. Sinar Lape, 28 orang tanaman Padi, 28 orang tanaman jagung
4. KWT Kembang Lape, 17 orang tanaman Padi, 17 orang tanaman jagung
5. KWT Mekar Indah, 28 orang tanaman Padi, 28 orang tanaman jagung
- Dan beberapa kelompok lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teriak belum memberikan tanggapan resmi mengenai penghentian sepihak penyaluran pupuk bersubsidi oleh distributor "CV. Pendi Sarana Lestari" di kios pupuk "Borneo Jaya Abadi". Kejadian yang terjadi pada Senin, 28 April 2025, ini telah mengakibatkan 31 kelompok tani dan empat desa di Kecamatan Teriak terpaksa berjuang tanpa akses terhadap pupuk yang sangat dibutuhkan.
Rep. Latip Ibrahim